Sabtu, 4 Februari 2012

Assalamualaikum Ya Rasulullah ...

Rasulullah SAW Pecinta Yatim













Dalam sebuah hadits Rasulullah bersabda: “Aku dan orang yang menanggung anak yatim akan seperti ini di surga” dan beliau menyertai ucapannya dengan menunjukkan dua jari tengah dan jari telunjuknya.
Rasulullah adalah orang yang sangat mencintai anak yatim, beliau menjanjikan kepada kita sebagai umatnya untuk mencintai anak yatim.Dalam hadits di atas beliau menggambarkan bahwa orang yang mencintai anak yatim di akhirat nanti akan berdampingan bersama Rasulullah dan selalu dekat dengan Rasulullah saw.
Islam sangat menganjurkan kepada kita sebagai umat Rasulullah yang begitu besar perhatiannya kepada anak
yatim untuk menyantuni, mengasihi dan menyayangi anak yatim, terlebih atas anak-anak yatim yang belum dewasa (baligh).
Fitrah anak di fase ini masih sangat suci dan bersih, maka apabila ditetapkan kepadanya pendidikan yang baik, akhlak yang mulia dan adab yang tinggi, hal ini berarti kita telah menyelamatkan mereka dari dekadensi moral yang tentunya harus kita lakukan dengan penuh rasa belas dan kasih serta penuh cinta sebagaimana yang telah dicontohkan oleh Rasulullah saw.
Dalam sebuah cerita di zaman rasulullah saw, ketika beliau selesai mengerjakan shalat Idul Fitri dilihatnya beberapa anak sedang bermain dengan senangnya tetapi ada salah satu anak yang sedang menangis.
Beliaupun mendekati dan bertanya “Siapa kamu, kenapa kamu menangis?”
Anak itu menjawab “ Saya sedih karena tidak punya keluarga dan saya hidup sendiri.”
“Jangan bersedih, aku adalah bapakmu dan Fatimah adalah saudaramu” jawab beliau sambil mengusap dan mencium kepala anak tersebut dengan penuh cinta.
Begitulah cintanya Rasululloh terhadap anak yatim sehingga beliau dijuluki sebagai “Abul Yatama”, yang artinya Bapaknya Anak Yatim.
Dalam Alqur’an surat Al-Baqoroh ayat 220 Allah telah berfirman yang artinya “dan mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah:
“Mengurus urusan mereka secara patut adalah baik, dan jika kamu menggauli mereka, maka mereka adalah saudaramu.”
Dari firman Allah tersebut, kita diperintahkan untuk memperlakukan dan menyantuni anak yatim secara patut, sebagai mana kita memperlakukan saudara kita sendiri . Allah menjanjikan surga bagi mereka yang menanggung biaya hidup, merawat dan mendidik anak yatim.
Mereka hidup tanpa ayah maupun ibu, sehingga kehilangan hak atas perawatan kedua orang tua nya secara utuh. Oleh karena itu kita lah sebagai umat Rasulullah yang harus meneladani ahlak Rasulullah, seharusnya senantiasa menjaga dan melindungi anak-anak yatim dengan penjagaan ketat, agar mereka tidak tertindas oleh ahlak tercela.
Sebaliknya, hendaklah kita menanamkan akhlak yang mulia sebagai mana akhlak Rasulullah.
Pada saat ini banyak orang yang tidak perduli dan menelantarkan anak-anak yatim, bahkan ada diantara mereka yang menjadikan anak yatim sebagai sarana untuk keuntungan pribadi, sedangkan telah ditegaskan dalam Al Qur’an tentang larangan memakan harta anak yatim, termasuk mengambil hak kebebasan mereka dengan menjadikan mereka sebagai alat untuk meraih keuntungan.

Tiada ulasan :

Catat Ulasan